BUKITTINGGI--Sebanyak 32 Atlet Taekwondo berhasil membawa medali, di kejuaraan kejuaraan taekwondo Walikota Cup V Kota Pekanbaru yang digelar di Gelanggang Remaja, Pekanbaru pada (25/02) lalu.
Penyerahan medali untuk atlet berprestasi tersebut, dilaksanakan di Lapangan Wirabraja /Lapangan Kantin Kota Bukittinggi, yang dihadiri dan diberikan Ketua Umum Taekwondo Bukitttinggi, Hj. Noni, S.Sos pada Kamis sore(03/03).
Hal ini disampaikan Hj Noni, bahwa ini adalah suatu keberhasilan yang sangat luar biasa pada anak - anak kami dengan disiplin dan semangat yang tinggi.
"Untuk Atlet Taekwondo yang mendapatkan medali emas ada16 orang, untuk medali perak ada 6 orang dan medali perunggu ada 10 orang, kesemuanya berjumlah 32 orang, Alhamdulillah untuk medali emas kelas poomsae disapu habis semua, " ujar Noni.
Noni berharap agar jangan puas dulu terhadap apa yang telah diraih, tingkat kan terus prestasi dan cita-cita mu untuk lebih tinggi lagi.
Baca juga:
Mang Udin: Anies, Jakmania dan Bobotoh
|
"Bagi anak-anak yang belum dapat prestasi, saya berharap tanamkan didalam diri bahwa saya pasti bisa semangat latihan, " imbuhnya.
Ia juga berharap, agar atlit taekwondo, pelatih maupun pembina harus memperlihatkan kepada masyarakat bahwa latihan taekwondo ini sangat positif, sangat bermanfaat bagi generasi muda yang mana jika kita telah memperlihatkan prestasi kita apa yang kita dapat secara otomatis masyarakat pasti akan tertarik.
Dijelaskan Noni bahwa banyak atlet-atlet yang mengikuti taekwondo mulai dari usia 6 tahun keatas sampai mahasiswa.
"Salah satu murid taekwondo Diva, selesai dari tamat kuliah , ia kembali lagi dengan mengajarkan adik - adik yang pemula/ baru, " terang Noni yang juga anggota DPRD kota Bukittinggi, " ujarnya.
Saat yang bersamaan, pelatih Taekwondo Revandi Koto menyampaikan, bahwa sebenarnya disamping usaha dari atlit-atlit kita juga berlatih dengan cukup disiplin dan gigih, sehingga bisa menyabet penghargaan tersebut.
Sebagai pelatih taekwondo terbaik pada saat Walikota Cup Pekanbaru ia menjelaskan, bahwa ia tidak mengira bisa dinobatkan sebagai pelatih terbaik.
"Lebih berat lagi beban yang saya rasakan sebab dari sekian banyak pelatih saya dinobatkan sebagai salah satu pelatih terbaik dan itu suatu beban