Kepala TMSBK Bukittinggi: Banyak Pengunjung Datang Dari Luar Daerah Saat Liburan

    Kepala TMSBK Bukittinggi: Banyak Pengunjung Datang Dari Luar Daerah Saat Liburan
    Kepala TMSBK Kota Bukittinggi Sumatera-Barat Silvira Irawani Rianti

    Kepala TMSBK Bukittinggi: Banyak Pengunjung Datang Dari Luar Daerah Saat Liburan 

    Bukittinggi - -Destinasi wisata di Indonesia sangat banyak yakni berupa bangunan bersejarah berbentuk unik dan menarik. salah satunya ada di Kota Bukittinggi yang menyimpan banyak peninggalan dari masa pemerintahan Hindia-Belanda yang menjadi daya tarik wisata sejarah. Benteng Fort De Kock adalah benteng peninggalan Belanda yang berdiri di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

    Saat ini menjelang lebaran Idul Adha 1443H Taman Marga Satwa Bukittinggi Kinantan (TMSBK) dan Benteng Fort De Kock (BFD) tak pernah sepi oleh pengunjung.

    Kepala Taman Marga Satwa Bukittinggi Kinantan Silvira Irawani Rianti, SP MSI atau (Vivi), saat ditemui awak media di ruangan kerjanya, Selasa(21/06).menjelaskan, jumlah pengunjung saat liburan ini banyak dikunjungi oleh sekolah-sekolah karena tutup tahun ajaran, dan ini  merupakan pengunjung dalam Provinsi ataupun luar Provinsi.

    "Untuk pengunjung lokal kebanyakan dari kota tetangga seperti, kota Padang Solok, Payakumbuh dan sebagainya, " ujar Vivi.

    Lebih lanjut dikatakannya, yang dari luar Provinsi seperti, Riau, Jambi Medan dan sebagainya , kebanyakan dari mereka itu rombongan.

    Pada tahun 2021 kita hanya melakukan pemeliharaan, di TMSBK ataupun benteng Fort De Kock ditahun 2022 ini kita ada rencana untuk revitalisasi, terutama di benteng Fort De Kock.

    "Benteng For De Kock merupakan salah satu cagar budaya, sebagaimana diketahui bahwa itu merupakan salah satu tempat wisata bersejarah, " imbuhnya.

    Terkadang pengunjung keliru atau salah mengartikan benteng itu sendiri, banyak yang beranggapan benteng merupakan menara air yang berada di tengah lokasi Fort De Kock itu.

    "Merujuk pada sejarah nya, bahwa benteng For Decok merupakan pertahanan yang di bangun oleh penjajahan Belanda di zamannya, dan batas-batasnya ialah parit-parit yang ada di sekelilingnya, "jelas Vivi.

    "Harapannya untuk pengunjung, bisa menikmati indahnya kawasan wisata di kota ini, bisa Ter edukasi terhadap Satwa yang ada di TMSBK maupun di benteng For Decok, dan dibenteng For Decok lebih ke edukasi wisata sejarah, dan nanti kita akan coba gali lebih jauh tentang sejarah benteng tersebut, "pungkas Vivi.

    Sementara itu Rika salah seorang pengunjung TMSBK yang berasal dari pasir Pangaraian-RIAU  mengatakan, kemarin ia sempat berunding, kemana tujuan kita untuk liburan tahun ini.

    Rika merupakan seorang guru SMA, ia membawa rombongan murid sekolahnya sebanyak 70 orang.

    "Sudah 4(empat) tahun kita tidak kesini, sekarang sudah banyak perubahan nya, areanya juga bersih sekarang, kita jadi betah lama-lama disini, " tuturnya.

    Ia berharap, semoga tahun depan kita kesini lagi dan kami berharap ada perubahan disini. Untuk Benteng Fort De Kock nya sendiri sekarang udah cantik dan bersih.

    Untuk diketahui, jumlah tenaga kerja dan petugas di TMSBK dan Benteng Fort De Kock yakni 39 orang, 19 orang merupakan pegawai kontrak, 20 pegawai negeri sipil (PNS), juga ada 21 orang tim pengaman(Satpam) dan cleaning servis (CS) ini merupakan tenaga outsourcing, dan  dibawah naungan perusahaan PT. Gito yang beralamatkan di kota Padang, kalau tenaga cleaning servis dibawah naungan PT.Telaga Gunung Singgalang, yang  beralamat di kota Padang.(Linda)

    Bukittinggi Sumatera-Barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    Pengendara Motor Dihantam Mobil saat Terjatuh...

    Artikel Berikutnya

    Netizen Terpesona dengan Rencana Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Bakamla RI Berikan Pertolongan Medis ABK KM Lintas Samudra 2 di Perairan Natuna
    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 

    Ikuti Kami